Kamis, 30 Juni 2011

Kekeliruan Dalam Memahami Al Quran.

        Artikel-artikel yang ditulis ali sina banyak sekali memuat pembahasan tentang ayat-ayat Al Quran yang diinterpretasi dengan buruk. Penafsiran yang dilakukannya sangat dipengaruhi pandangannya yang buruk tentang Islam. Sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa tak ada satupun penafsiran Al Quran olehnya yang tidak buruk. Kali ini kami akan membahas penafsirannya yang keliru terhadap Al Quran surah At Taubah ayat 113. Dalam salah satu artikelnya ”Kenapa Saya Meninggalkan Islam” terdapat kata-kata sebagai berikut
aku juga merasa ayat-ayat berikut tidak sesuai dengan hati nuraniku. Aku mencintai semua manusia dan berharap setiap orang untuk bisa bahagia di bumi dan diampuni di akhirat. Tapi nabiku melarangku untuk meminta pengampunan bagi orang-orang yang tidak percaya juga bahkan jika mereka itu orang tua kita atau orang-orang yang kita cintai.
Kemudian dia mengutip Al Quran surah At Taubah ayat 113 ”Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.(QS At Taubah;113).
Setelah itu ali sina melanjutkan dengan kata-kata yang buruk sebagai berikut
Quran dan hadis penuh dengan ayat-ayat yang tidak bisa diterima seperti ini sehingga merupakan bukti nyata bahwa Muhammad bukanlah seorang nabi tapi pemimpin suatu aliran kepercayaan saja. Kepercayaan sesat memang memaksa orang untu mengadukan anggota keluarganya sendiri. Muhammad hanyalah seorang penipu yang bohongnya sangat luar biasa, sangat memaksa sehingga orang-orang yang bodoh di zamannya percaya padanya. Lalu generasi berikutnya mewariskan kebohongan ini ke generasi berikutnya. Ahli-ahli filosofi dan para penulis lahir di suasana kebohongan ini dan mengembangkannya lebih lanjut, memuliakannya, dan membuatnya tampak dapat dipercaya. Tapi jika kau menyelidikinya ke dalam intisarinya, jika kau membaca Al Quran dan mempelajari Al hadis kau akan lihat bahwa itu semua adalah bohong belaka.
Baiklah mari kita bahas surah At Taubah ayat 113 tersebut. Ayat tersebut punya arti yang jelas bahwa Nabi dan orang-orang beriman tidak boleh berdoa memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik meski mereka adalah kaum kerabat sendiri. Hal ini yang dipersepsi buruk oleh ali sina karena bertentangan dengan nuraninya
Apa nuraninya ?lihat kata-katanya ”Aku mencintai semua manusia dan berharap setiap orang untuk bisa bahagia di bumi dan diampuni di akhirat”. Kata-kata yang tampak bagus tapi sungguh tidak bermakna. Sudah jadi kenyataan bahwa manusia ada bermacam-macam dari yang paling baik sampai yang paling jahat, dan menurut kata ali sina dia mencintai semua manusia tanpa kecuali. Pernyataan yang sulit dipercaya karena memang tidak mungkin. Konsep cinta yang aneh jika ada orang mencintai orang yang sangat jahat, bayangkan jika orang itu adalah teroris yang telah membunuh banyak orang termasuk keluarganya ali sina (misalnya) akankah dia berdoa kepada Tuhannya(jika dia percaya Tuhan) agar mengampuni orang itu. Atau akankah dia berdoa agar orang itu bahagia di dunia ini.
Cara pandang seperti itu jelas tidak benar. Adalah wajar kalau kita membenci orang yang jahat yang dengan kejahatannya telah membunuh banyak orang atau telah membuat kita menderita. Kita juga tidak akan bersusah payah untuk mendoakan agar orang tersebut bahagia dunia dan akhirat. Dan apakah jika kita tidak mendoakan orang tersebut, itu berarti bertentangan dengan moral atau nurani kita? Terlalu ironi memang.
Begitulah ali sina memiliki cara pandang yang aneh terhadap cinta sesama manusia, dia tidak menerima Al Quran surah At Taubah ayat 113 tersebut karena tidak sesuai nuraninya. Dan ternyata nuraninya itu aneh dan maaf tidak benar. Bagaimana mungkin dia menyalahkan Al Quran karena tidak sesuai dengan nuraninya. Ini salah satu kepincangannya, menganggap nuraninya itu benar tanpa diperiksa terlebih dahulu ” jangan-jangan ada yang tidak beres dengan nuraninya”.
Apakah tidak memintakan ampun orang-orang musyrik kepada Allah SWT meski mereka keluarga kita adalah bertentangan dengan nurani manusia?. Tentu saja kami yang muslim jelas percaya bahwa Allah lebih mengetahui nurani manusia dan larangan Allah akan kami ikuti dengan baik. Allah melarang kita meminta pengampunan, kenapa? Karena orang musyrik melakukan kezaliman yang besar yaitu syirik dan syirik adalah dosa orang itu pribadi kepada Tuhan. Percuma saja meminta pengampunan kepada Tuhan jika orangnya sendiri tetap berkeras dalam kezaliman atau kesyrikannya. Jika memang kita mencintai orang tua, keluarga atau kerabat kita, maka seharusnya kita mengajak mereka agar meninggalkan kesyirikan atau kita berdoa agar Allah memberikan hidayah kepada mereka. Begitu jelas lebih baik dan memang dianjurkan.
Jadi tidak meminta pengampunan terhadap orang-orang musyrik berkaitan dengan sikap kita kepada Tuhan. Bagaimana mungkin kita mengabaikan ini. Hal inilah yang tidak dimengerti oleh ali sina. Menurutnya akhlak atau moral itu hanya berkaitan dengan manusia saja. Dia tidak mengerti bagaimana akhlak atau sikapnya kepada Tuhan, tidak mengerti kalau kesyirikan adalah kezaliman pribadi seseorang kepada Tuhan yang oleh karenanya harus orang itu sendiri yang bertaubat kepada Tuhan.
Satu hal lagi yang perlu dijelaskan bahwa AtTaubah ayat 113 itu tidak berarti kita mesti bersikap buruk kepada orang-orang musyrik termasuk keluarga kita. Yang tidak boleh itu adalah meminta pengampunan. Sedangkan berbuat baik dan berlaku adil tetaplah dianjurkan selagi mereka orang musyrik tidak memerangi Islam. ”Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu dalam agama dan tidak mengusir kamu dari kampung-kampungmu sebab Allah senang kepada orang-orang yang adil. Allah hanya melarang kamu bersahabat dengan orang-orang yang memerangi kamu dalam agama dan mengusir kamu dari kampung-kampungmu dan saling bantu-membantu untuk mengusir kamu ,barangsiapa bersahabat dengan mereka maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.(QS Al Mumtahanah; 8-9).
Begitu pula terhadap orang tua, meski mereka musyrik, kita tetap diharuskan bersikap baik kepada mereka, mentaati mereka selagi mereka tidak menyuruh kita bermaksiat kepada Allah SWT karena sudah jelas bahwa Akhlak kepada Tuhan di atas akhlak kepada manusia.
Dan Kami perintahkan kepada manusia(berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya, Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(QS Luqman;14-15).
Tuduhan ali sina tentang Nabi Muhammad SAW bahwa Beliau SAW adalah pembohong dan banyak orang tertipu oleh Beliau SAW. Maka sudah cukup bagi kami bahwa kata-kata itu lebih tepat ditujukan buat ali sina dan orang-orang yang tertipu olehnya. Apalagi kata-kata ali sina ”Tapi jika kau menyelidikinya ke dalam intisarinya, jika kau membaca Al Quran dan mempelajari Al hadis kau akan lihat bahwa itu semua adalah bohong belaka”.Kami juga mempelajari Al Quran dan Hadis dan anehnya kami tidak mencapai kesimpulan seperti ali sina itu. Tidak hanya itu dari dulu sampai sekarang ada banyak ulama Islam yang benar-benar mempelajari Al Quran dan Hadis dan pembahasan mereka adalah pembahasan yang objektif dan tidak tendensius seperti ali sina. Jelas sekali kata-kata ali sina itu hanya untuk mengecoh orang lain padahal tidak ada satupun dari pembahasan Al Quran dan Hadis yang dia lakukan adalah benar. Semuanya hanya bertujuan untuk menjelekkan agama islam. Naudzubillah

Jawaban “Apakah Allah dan Muhammad salah berhitung?”

        Ini adalah jawaban kami terhadap tulisan dari seseorang yang berjudul “Apakah Allah dan Muhammad salah berhitung?” lihat di sini. Orang itu berusaha membuktikan terjadi kesalahan dalam Al Quranul Karim yaitu pada ayat yang berkenaan dengan waris mewaris. Dia membawakan 9 kasus yang seolah-olah(menurut dia) menunjukkan terjadi kesalahan Allah dalam menentukan kadar warisan.
Ayat Al Quranul Karim yang dimaksud adalah
Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka) untuk anak-anakmu yaitu bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua anak perempuan, dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan, jika anak perempuan itu seorang saja maka ia memperoleh separuh harta. Dan untuk Ibu Bapak bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan jika yang meninggal itu mempunyai anak, jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu bapaknya(saja) maka ibunya mendapat sepertiga, jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara maka ibunya mendapat seperenam. (pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau(dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu kamu tidak mengetahui siapa diantara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah Ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS An Nisa ‘ ayat 11).
Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu,jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istri-istrimu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak maka para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan(seibu saja) maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang maka mereka bersekutu dalam bagian yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudarat(kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) Syariat yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.( QS An Nisa’ ayat 12)
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu) jika seseorang meninggal dunia dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan) jika ia tidak mempunyai anak, tetapi jika saudara perempuan itu dua orang maka bagi keduanya duapertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan maka bagian seorang saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum) ini kepadamu supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS An Nisa’ ayat 176).
Ketiga ayat di atas adalah ayat yang berkenaan dengan pembagian warisan, tulisan orang itu menyajikan kasus-kasus yang menunjukkan bahwa kadar pembagian yang ditetapkan oleh Allah dalam ayat-ayat di atas tidak tepat. Karena ada kelebihan dari jumlah harta yang diwariskan. 9 kasus yang ditunjukkan pada dasarnya sama yaitu menunjukkan ada kelebihan antara pembagian yang ditetapkan Allah SWT dan harta yang diwariskan.
Salah satu contoh kasusnya adalah jika ada orang yang meninggal, dan orang itu tidak mempunyai anak tetapi meninggalkan seorang suami, 2 orang saudara perempuan dan seorang ibu.
Maka pembagiannya
• Seorang suami berdasarkan An Nisa’ ayat 12 mendapat 1/2,“Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu,jika mereka tidak mempunyai anak”
• 2 orang saudara perempuan berdasarkan An Nisa’ ayat 176 bersekutu dalam 2/3, “jika saudara perempuan itu dua orang maka bagi keduanya duapertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal”.
• Seorang Ibu berdasarkan An Nisa’ ayat 11 mendapat 1/6, “jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara maka ibunya mendapat seperenam”.
Kalau semuanya dijumlahkan 1/2 + 2/3 + 1/6 = 4/3 = 1 + 1/3 , Orang itu menyebutkan bahwa hal ini telah menunjukkan kesalahan dalam perhitungan Allah SWT karena seharusnya jumlah pembagian harta warisan itu harus 1, kasus ini menunjukkan terjadi kelebihan harta yang harus dibagi yaitu kelebihan 1/3
Misalnya harta waris orang itu Rp 30.000.000,00 maka
• Suami mendapatkan 1/2 dari Rp 30.000.000,00 yaitu Rp 15.000.000,00
• 2 saudara perempuan mendapat 2/3 dari Rp 30.000.000,00 yaitu Rp 20.000.000,00.
• Ibu mendapat 1/6 dari Rp 30.000.000,00 yaitu Rp 5.000.000,00
Jika dijumlahkan bagian suami, 2 saudara perempuan dan ibu maka didapat Rp 15.000.000,00 + Rp 20.000.000,00 + Rp 5.000.000,00 = Rp 40.000.000,00. Padahal harta yang diwariskan Cuma Rp 30.000.000,00. Inilah yang dimaksud orang itu sebagai kesalahan perhitungan Allah SWT (naudzubillah).
Sudah jelas sekali bahwa Allah SWT tidak mungkin salah menghitung, dalam hal ini justru orang itu yang keliru. Kekeliruannya adalah bahwa dia tidak melakukan pendekatan yang benar atau metode yang benar dalam hal ini. Interpretasi buruknya itu bersumber pada kesalahan metode yang digunakan (lihat tulisan kami Sisi Buruk Interpretasi). Maksudnya orang itu tidak pernah mempelajari ilmu faraidh yang membahas masalah waris ini. Padahal pendekatan yang benar adalah dengan melihat permasalahan ini dalam ilmu faraidh atau ilmu waris.
Masalah yang orang itu kemukakan jelas bukan barang baru, ini sudah dibahas tuntas dalam Ilmu Faraidh. Kelebihan jumlah harta ini dikenal dalam Ilmu Faraidh atau Ilmu Waris sebagai ’Aul. Jika ingin penjelasan lengkapnya anda dapat merujuk buku-buku Ilmu Faraidh yang menjelaskan tentang ’Aul. Berikut adalah penjelasan sederhananya.
Kembali pada contoh di atas harta waris Rp 30.000.000,00 setelah ditentukan pembagiannya ternyata harta yang dibagi harus Rp 40.000.000,00. Orang itu menganggap hal ini sebagai hal yang tidak mungkin. Padahal pembagian tetap bisa dilanjutkan. Begini perhitungannya
• Oleh karena harta yang ada hanya Rp 30.000.000,00 maka terjadi defisit sebesar Rp 40.000.000,00 – Rp 30.000.000,00 = Rp 10.000.000,00.
• Defisit ini juga diwariskan dan setiap ahli waris mendapat jumlah defisit sesuai perbandingan bagian hak warisnya
• Suami : 2 saudara perempuan : Ibu = 1/2 : 2/3 : 1/6 = 3 : 4 : 1
• Defisit Suami = 3/8 dari Rp 10.000.000,00 = Rp 3.750.000,00. (angka 8 dari 3 + 4 + 1).
• Defisit 2 saudara perempuan = 4/8 dari Rp 10.000.000,00 = Rp 5.000.000,00.
• Defisit Ibu = 1/8 dari Rp 10.000.000,00 = Rp 1.250.000,00.
Oleh karena setiap orang mendapat defisit maka harta pembagiannya akan berubah yaitu
• Suami yang awalnya mendapat Rp 15.000.000,00 mendapat defisit sebesar Rp 3.750.000,00 maka bagian harta warisnya menjadi Rp 15.000.000,00 – Rp 3.750.000,00 = Rp 11.250.000,00.
• 2 saudara perempuan yang awalnya mendapat Rp 20.000.000,00 mendapat defisit sebesar Rp 5.000.000,00 maka bagian harta warisnya adalah Rp 20.000.000,00 – Rp 5.000.000,00 = Rp 15.000.000,00.
• Ibu yang awalnya mendapat Rp 5.000.000,00 juga mendapat defisit sebesar Rp 1.250.000,00 maka bagian harta warisnya menjadi Rp 5.000.000,00 – Rp 1.250.000,00 = Rp 3.750.000,00.
Jadi kalau bagian harta waris suami, 2 saudara perempuan dan ibu ini dijumlahkan maka didapat  Rp 11.250.000,00 (suami) + Rp 15.000.000,00 (2 saudara perempuan) + Rp 3.750.000,00 (Ibu) = Rp 30.000.000,00. Jumlah ini jelas sesuai dengan total harta yang diwariskan yaitu Rp 30.000.000,00. Jadi tidak ada kesalahan perhitungan dalam hal ini.
Kesimpulannya adalah jelas sekali orang itu keliru dalam 9 kasus yang ia tunjukkan, dia menyangka kelebihan pembagian itu sebagai kesalahan perhitungan . Padahal dalam Ilmu waris kelebihan itu tetap dapat diperhitungkan seperti yang telah ditunjukkan sebelumnya. Kasus-kasus yang lain adalah sama oleh karenanya cukup kami buktikan satu kasus yang mewakili semua kasus yang orang itu berikan. Inilah kekeliruan kalau memahami tidak dengan metode yang benar. Jelas sekali kalau orang itu tidak tahu apa-apa soal Ilmu waris dalam Islam. Dengan ketidaktahuan itu dia telah berlagak sok pintar, sungguh tiada kata yang pantas untuknya selain kedunguan. Wassalam.

Ditulis dalam Tulisan AntiFFI oleh antifaithfreedom
 
i
8 Votes
Quantcast

Debat lucu Ahlussunnnah vs Wahabi

SEKELUMIT ANEKDOT PERDEBATAN

selamat membaca,,,jadilah penyimak terbaik,,,

Wahabi & Salafi (WS): “Maulid dan tahlilan itu haram,   dilarang di dalam agama.”
Ahlussunnah (AJ) : “Yang dilarang itu bid’ah, bukan  Maulid atau tahlilan, bung!”
WS : “Maulid dan tahlilan tidak ada dalilnya.”
AJ : “Makanya jangan cari dalil sendiri, nggak bakal  ketemu. Tanya dong  sama  guru, dan baca kitab ulama, pasti ketemu dalilnya.”
WS : “Maulid dan tahlilan tidak diperintah di dalam   agama.”
AJ : “Maulid dan tahlilan tidak dilarang di dalam agama.”
WS : “Tidak boleh memuji Nabi Saw. secara berlebihan.”
AJ : “Hebat betul anda, sebab anda tahu batasnya dan tahu letak berlebihannya. Padahal, Allah saja  tidak pernah membatasi pujian-Nya kepada Nabi Saw. dan tidak pernah melarang pujian yang berlebihan  kepada beliau.”

WS : “Maulid dan tahlilan adalah sia-sia, tidak ada  pahalanya.”
AJ : “Sejak kapan anda berubah sikap seperti Tuhan, menentukan suatu amalan berpahala atau tidak, Allah saja tidak pernah bilang bahwa Maulid dan  tahlilan itu sia-sia.”
WS : “Kita dilarang mengkultuskan Nabi Saw. sampai-      sampai menganggapnya seperti Tuhan.”
AJ : “Orang Islam paling bodoh pun tahu, bahwa Nabi Muhammad Saw. itu Nabi dan Rasul, bukan Tuhan.”
WS : “Ziarah ke makam wali itu haram, khawatir bisa  membuat orang  jadi musyrik.”
AJ : “Makanya, jadi orang jangan khawatiran, hidup jadi susah, tahu.”
WS : “Mengirim hadiah pahala kepada orang meninggal itu  percuma, tidak akan sampai.”
AJ : “Kenapa tidak! kalau anda tidak  percaya, silakan anda mati duluan, nanti saya kirimkan pahala al- Fatihah kepada anda.”
WS : “Maulid itu amalan mubazir. Daripada buat Maulid,  lebih baik biayanya buat menyantuni anak yatim.”
AJ : “Cuma orang pelit yang bilang bahwa memberi makan       atau berinfak untuk pengajian  itu mubazir. Sudah  tidak menyumbang, mencela pula.”

WS : “Maulid dan tahlilan itu bid’ah, tidak ada di zaman  Nabi saw.”
AJ : “Terus terang, Muka anda juga bid’ah, karena tidak  ada di zaman Nabi Saw.”
WS : “Semua bid’ah (hal baru yang diada-adakan) itu sesat, tidak ada bid’ah yang baik/hasanah.”
AJ : “Saya ucapkan selamat menjadi orang sesat. Sebab  Nabi Saw. tidak pernah memakai resleting, kemeja,  motor, atau mobil seperti anda. Semua itu bid’ah, dan semua bid’ah itu sesat.”
WS : “Kasihan, masyarakat banyak yang tersesat. Mereka  melakukan amalan bid’ah yang berbau syirik.”
AJ : “Sudah lah, kalau anda masih bodoh, belajarlah  dulu, sampai anda bisa melihat jelas kebaikan di dalam amalan mereka.”
WS : “Saya menyesal dilahirkan oleh orang tua yang  banyak melakukan bid’ah.”
AJ : “Orang tua anda juga pasti sangat menyesal karena  telah melahirkan anak durhaka yang sok pintar  seperti anda.”
WS : “Para penceramah di acara Maulid, bisanya hanya mencaci maki dan memecah belah umat.”
AJ : “Sebetulnya, para penceramah itu hanya mencaci maki  orang seperti anda yang kerjanya menebar keresahan  dan benih perpecahan di kalangan umat.”
WS : “Qunut Shubuh itu bid’ah, tidak ada dalilnya, haram  hukumnya.”
AJ : “Kasihan, rokok apa yang anda hisap? Setahu saya, di dalam iklan, merokok Star Mild hanya membuat  orang terobsesi menjadi sutradara atau orator.  Sedangkan anda sudah terobsesi menjadi ulama besar       yang mengalahkan Imam Syafi’i yang mengamalkan  qunut shubuh. Lebih Brasa, Brasa Lebih pinter gitu  loh!”
Sumber: http://www.daarulmukhtar.org/index.php?option=com_content&task=blogsection&id=0&Itemid=27

Kitab Klasik

jika saudara ingin mendownload kitab2 islam klasik versi pdf atau html silahkan klik disini.
http://www.kitabklasik.co.cc/

Tuhan Palsu

1. BAACHUS :
- Tuhan bangsa Yunani
- Lahir dari perawan Demeter
...- Lahir tanggal 25 DESEMBER
- Anak DEWA Yupiter
- Penebus Dosa
- Datang untuk membimbing bangsanya
- DISALIB
- BANGKIT
- Alfa omega (yang awal dan yang akhir alam semesta)
- Akan datang ke dunia lagi
- Meramalkan kedatangan seorang yang mulia*
(Kristen MEMPLAGIAT)
2. YESUS :
- Lahir dari perawan mariam
- Lahir DI KANDANG DOMBA
- Tuhannya para DOMBA
- Tukang Angon Domba (gembala)
- Lahir tanggal : Paulus lupa memindahkan catatan tanggal lahir DEWA-DEWAnya Konstantin. Tapi para pemuja Paulus selalu ingat akan kata-kata Paulus, bahwa : 'Berdusta itu dihalalkan kalau dalihnya untuk memperlimpah kemuliaan akan kerajaan tuhannya para domba'. Maka tak jadi soal, untuk mengambil tanggal kelahiran dari DEWA-DEWA PAGANISME yang lain, lalu dinisbatkan sebagai tanggal kelahiran Yesus, yakni 25 DESEMBER
- Sama seperti DEWA KRISNA dan DEWA MITRA, Yesus memiliki 12 murid. Semuanya membelot kecuali satu.
Sama seperti kebanyakan dari DEWA-DEWA PAGAN itu, Yesus pun :
- Messiah yang ditunggu
- Mengajarkan cinta kasih
- Disalib untuk menebus dosa, Bersemayam di sorga
- Bangkit sebagai tuhan setelah dikubur tiga hari
- Alfa omega alam semesta
- Salah satu OKNUM dari ketuhanan TRINITAS, Bapa, Roh Kudus dan Yesus
- Dia akan datang lagi ke dunia
- Meramalkan kedatangan Nabi akhir Zaman*
Dari fakta-fakta di atas, masihkah kita mengingkari, bahwa Konsep KRISTEN dalam mentuhankan Isa al-Masih, adalah hasil penggabungan dari faham-faham PAGANISME, yang waktu itu lebih didominasi pengaruh keyakinan Kaisar Konstantin, Paulus, dan Sekte-sekte gereja yang berfaham Paganisme ?!!
3. BUDHA :
- Pendiri Budhisme
- Lahir dari wanita Mayadewa
- Lahir bulan DESEMBER
- Disebut Anak Mahasasmita
- Penebus Dosa
- Mengajarkan cinta kasih dan kitab TRIpitaka
- Mati MENEBUS DOSA, Bersemayam di Nirwana
- Bangkit dari kematian
- 10 Alfa omega alam semesta
- Incarmasi Mahasasmita
-Datang lagi ke dunia untuk mendirikan kerajaan Dewa
- Meramalkan kedatangan seorang yang paling mulia*
(BANDINGKAN DENGAN Yesus)
adalah hasil penggabungan dari faham-faham PAGANISME, yang waktu lebih didominasi pengaruh keyakinan Kaisar Konstantin, Paulus, dan Sekte-sekte gereja yang berfaham Paganisme.
4. KRISNA :
- Tuhan agama Hindu
- Lahir dari perawan Dewaki
- Lahir tanggal 25 DESEMBER
- Anak DEWA Wisnu
- Semua muridnya membelot kecuali Arjuna
- Anak DEWA yang dijanjikan
- Mengajarkan keadilan, kebaikan, dan kitab Weda
- DISALIB, bersemayam di surga dan menjadi nirguna
- Bangkit dari kematian
- Incarnasi dari DEWA WISNU
- Salah satu OKNUM dari Dewa TRImurti
- Akan datang lagi menjelang akhir dunia
- Meramalkan kedatangan mama*
(Bandingkan dengan Yesus, PLAGIAT)
5. MITHRA :
- Tuhan bangsa Persia
- Lahir dari seorang PERAWAN
- Lahir tanggal 25 DESEMBER
- Disebut ANAK TUHAN
- Mempunyai 12 murid
- Perantara yang ditunggu
- Mengajarkan kedamaian
- DISALIB
- Bangkit sebagai Tuhan setelah beberapa hari dikubur
- ANAK TUNGGAL TUHAN
- SALAH SATU OKNUM TIGA YANG MULIA
- Akan datang lagi menjelang akhir dunia
- Meramalkan kedatangan seorang penyelamat dunia*
(Yesus adalah kolaborasi dari kisah DEWA-DEWA kaum PAGANISME)
6. OSIRIS :
- Anak Tuhan Bangsa Mesir
- Lahir dari PERAWAN Neis (Perawan Dunia)
- Lahir tanggal 27 DESEMBER (Plutarch)
- Disebut Anak Tuhan
- Penebus Dosa yang ditunggu
- Mengajarkan kedamaian dan cinta kasih
- DISALIB
- Hidup kembali setelah mati dua hari tiga malam
- Bayangan Tuhan di dunia
- Incarnasi Tuhan
- Akan datang ke dunia lagi
- Meramalkan kedatangan mahkota segala nabi*
(bandingkan dengan konsep KRISTEN)
7. ZOROASTER :
- Pendiri Zoroasterianisme
- Lahir dari seorang perawan
- Lahir tanggal 25 DESEMBER
- Disebut Anak Tuhan
- Pelita Tuhan yang dijanjikan
- Mengajarkan cinta kasih dan kitab Zend Avesta
- Mati MENEBUS DOSA
- Bangkit menjadi Tuhan
- Penjelmaan Tuhan
- Akan datang lagi ke dunia
- Meramalkan kedatangan Muhammad di Bakkah (Makkah).

Logika Pincang ali sina terhadap Kitab Suci

         Dalam banyak artikelnya si ali sina berusaha menyatakan kesalahan Al Quran atau bahwa Al Quran hanyalah cerita yang dibuat-buat dengan menunjukkan pertentangan antara kisah-kisah Al Quran dengan kisah-kisah dalam Taurat dan Injil. Lihat kutipan berikut dalam salah satu artikelnya ”Siapakah Nabi Muhammad?” Al Quran pada surah Al Baqarah ayat 249 menceritakan kisah Thalut dan tentaranya
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata ”sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya kecuali menciduk seciduk tangan, maka ia adalah pengikutku”. Kemudian mereka meminumnya kecuali bebarapa orang diantara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata ” Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya”. Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata ”Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.(QS Al Baqarah ayat 249).

Kemudian si ali sina berkata tentang ayat ini
Siapa saja yang pernah membaca Kitab Perjanjian Lama mengetahui bahwa bukanlah Raja Saul yang minum dari sungai untuk menguji orang-orangnya dan menyusutkan jumlah tentaranya. Tetapi Gideon dan ia melakukannya karena Tuhan memerintahkan demikian dan bukan atas kemauannya. Selain itu cerita mengenai penyusutan jumlah tentara Israel tidak mempunyai kaitan dengan Goliath. Oleh karena kejanggalan ini dan sejumlah kesalahan copy atau cerita yang dibuat-buat dapat dipastikan bahwa pengetahuan Muhammad tentang Taurat dan Injil adalah sepotong-sepotong berdasarkan cerita-cerita nyasar dan tahayul yang beredar waktu itu.
Kemudian mulut ali sina ini berkata lebih lancang lagi
Yang pasti adalah Muhammad mengetahui sejumlah nama dalam Taurat dan Injil dan mendengar kisah-kisah mereka dari tangan kedua. Tetapi Muhammad memasukkan nama-nama tersebut dengan cerita-cerita pendek dan tidak lengkap sekedar untuk mengelabui orang-orang arab bahwa ia sungguh mengetahui Taurat dan Injil. Ternyata banyak orang-orang arab yang termakan bualan Muhammad karena mereka kebanyakan tidak mengenal cerita-cerita orang Yahudi dan Nasrani. Tetapi bualan Muhammad tidak begitu mudah diterima oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani sehingga Muhammad harus memusuhi mereka sampai akhir hayatnya dan berupaya menghabisi mereka supaya kibulannya tidak terungkap
Sudah jelas sekali bahwa semua pendapat ali sina itu hanyalah berdasarkan dugaannya semata. Lihat saja dia menyalahkan Al Quran karena tidak sesuai dengan Kitab Taurat dan Injil. Bukankah ini kesalahan metode yang benar-benar cacat(mungkin dilandasi oleh persepsinya yang buruk terhadap islam) . Al Quran adalah kitab suci agama Islam dimana semua umat islam akan meyakini bahwa semua yang ada di dalamnya adalah benar. Begitu pula kitab Taurat dan Injil (yang dalam hal ini Perjanjian Lama) tentu akan diyakini oleh Yahudi dan Nasrani sebagai kitab suci dan mereka beranggapan bahwa apa yang ada di dalamnya adalah benar.
Who is ali sina? Apakah dia muslim? Jelas bukan, apakah dia Yahudi dan Nasrani? Entahlah, jadi darimana datangnya aturan jika Al Quran bertentangan dengan Taurat dan Injil maka Al Quran salah, mengapa tidak sebaliknya. Bagi Umat Islam berdasarkan Al Quran sendiri mereka meyakini telah terjadi perubahan dalam kitab Taurat dan Injil akibat ulah tangan-tangan jahil. Bagi Yahudi dan Nasrani yang tidak meyakini Al Quran maka mereka jelas akan lebih percaya pada Taurat dan Injil.
Bukankah dari sini terlihat jelas alangkah pincangnya dasar ali sina ini, bagaimana dia bisa menyalahkan Al Quran hanya karena Al Quran bertentangan dengan Perjanjian Lama. Kenapa dia tidak menyalahkan Perjanjian Lama karena bertentangan dengan Al Quran. Sikapnya ini jelas tidak objektif, pernyataannya itu seolah-olah bersandar pada anggapan bahwa kisah di Perjanjian Lama adalah benar, maka yang muslim dapat bertanya ”Apa buktinya?”. Jika tidak ada buktinya untuk apa berbicara
Oleh karena itu anggapan Yang lama(Taurat dan Injil) menjadi acuan bagi yang baru(Al Quran) adalah subjektivitas semata dan merupakan logika yang pincang. Seharusnya jika dia ingin menyatakan bahwa kisah Al Quran yang salah maka dia harus menunjukkan bukti autentik yang meneguhkan kisah di Perjanjian Lama itu. Bukankah dia sendiri berkata situsnya bukan tempat bagi para penginjil, tetapi aneh logikanya adalah logika seorang penginjil.

Mengenai pernyataan ali sina bahwa Nabi Muhammad SAW memusuhi dan berniat menghabisi orang Yahudi dan Nasrani, pernyataan ini adalah kebohongan yang besar, buktinya adalah Al Quran sendiri
Katakanlah ”Wahai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah”. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka ”Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.(QS Ali Imran ayat 64)
(Dan dihalalkan )wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar maskawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak pula menjadikannya gundik-gundik.Barang siapa yang kafir sesudah beriman maka hapuslah amalannya dan ia di akhirat termasuk termasuk orang-orang merugi.(QS Al Maidah ayat 5)
Bukankah Ahli kitab yang dimaksud adalah orang Yahudi dan Nasrani dan lihatlah bagaimana Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menyeru mereka kepada akidah tauhid, tidak ada indikasi memusuhi atau berniat menghabisi dalam ayat di atas. Begitu pula Allah SWT telah mengizinkan orang-orang muslim untuk menikahi wanita ahli kitab baik dari kalangan Yahudi atau Nasrani seperti dalam Al Quran Surah Al Maidah ayat 5. Semua ini menunjukkan itikad baik Nabi Muhammad SAW kepada ahli kitab baik dari kalangan Yahudi atau Nasrani.
Sungguh si ali sina ini adalah seorang pembohong dan menyimpan kebencian yang mendalam terhadap Islam. Sehingga tampak sekali bahwa semua argumennya dipengaruhi kebenciannya terhadap Islam. Oleh karena itu bisa diperkirakan satu-satunya alasan mengapa dia menggunakan logika pincangnya itu adalah karena dengan logika pincang itu dia dapat menjelek-jelekkan Al Quran untuk memuaskan kebenciannya terhadap Islam. Naudzubillah.

Ditulis dalam Tulisan AntiFFI pada 9:43 am oleh antifaithfreedom
 
i
15 Votes
Quantcast

Senin, 20 Juni 2011

Kode binatang piaraan

untuk mendapatkan binatang piaraan masukkan kode ini pada laman entri anda.
http://abowman.com/google-modules/

Cursor Bertaburan Bintang

Cara Membuat Cursor Bertaburan Bintang
1. Login ke blogger
2. Pilih Rancangan kemudian Tambah Gadget
3. Pilih HTML/JavaScript
4. Masukan salah satu kode HTML sesuai warna yang kita inginkan berikut ini:

<script src="http://kikiefendiclock.googlecode.com/files/www.kikiyo.co.cc.cursor-bintang-biru.js" type="text/javascript"></script>

5. Kita warnan biru dengan, hijau, merah, ungu, silver, kuning, hitam
6. Simpan jika sudah selesai

Hadits web 4.1

Bagi sahabatku yang ingin mencari dalil yang qati' secara cepat disini ada Al qur'an digital beserta terjemahan bahasa indonesia dan juga ada kumpulan hadits Rasulullah saw yang dirangkum dalam satu kitab yang bernama Hadits web 4.1, sialahkan klik disini http://opi.110mb.com/haditsweb/index.htm
tinggalkan komentar jika anda terkesan,terimakasih.

Selasa, 14 Juni 2011

Blog

sahabatku yang pengen mendalami masalah wahabi/ salafi palsu silahkan klik disini http://salafytobat.wordpress.com/
dan juga http://abu-syafiq.blogspot.com/2011/06/wahhabi-membohongi-imam-al-iraqi.html
Dan bagi sahabat yang mau mengetahui dan menggali dalil2 dari ratusan kitab berbahasa arab silahkan klik disini http://www.almeshkat.com/books/
tinggalkan komentar jika sahabt terkesan terima kasih.

Kebiasaan.

‘Aku akan mendorongmu maju atau menarikmu jatuh ke dalam
kegagalan. Aku sepenuhnya berada di bawah perintahmu’.

‘Setengah dari hal-hal yang kau lakukan, kau mungkin akan
menyerahkannya padaku, dan aku akan mampu melakukannya
dengan cepat dan tepat.  Aku mudah diatur ; kau hanya harus
tegas padaku. Tunjukkan padaku bagaimana tepatnya kau ingin
sesuatu dilakukan, dan setelah mendapatkan beberapa pelajaran,
aku akan melakukannya secara otomatis’.

‘Aku adalah pelayan dari semua individu hebat … dan, oh, juga
semua individu gagal. Mereka yang hebat sudah kubuat hebat.
Mereka yang gagal sudah kubuat gagal’.

‘Aku bukan sebuah mesin, namun aku bekerja dengan sebuah
ketepatan dari sebuah mesin ditambah dengan kecerdasan
seorang manusia. Kau boleh menjalankanku demi keuntungan,
atau menjalankanku demi kehancuran, tidak ada bedanya untukku’.

‘Bawa aku, latih aku, dan bersikap tegaslah padaku, dan aku akan
membentangkan dunia di bawah kakimu. Bersikap santailah
padaku, dan aku akan menghancurkanmu. Siapakah aku ?  Aku
adalah  KEBIASAAN.